Saat usia merambat melewati 30, satu persatu masalah kesehatan mulai bermunculan. Salah satunya, gangguan pada tulang belakang. Selain karena proses penuaan yang bersifat alami, ternyata ada hal-hal lain yang ikut memperparah rasa sakit. Di antaranya:
Ukuran bra yang salah
Seiring bertambahnya usia, bentuk payudara mengalami perubahan, baik karena menyusui atau proses penuaan. Perubahan tersebut membuat ukuran bra ikut berubah. Sayangnya, tak banyak wanita yang peduli dengan perubahan ini, apalagi menyadari bahayanya. Padahal, mengenakan bra dengan ukuran salah dapat menyebabkan rasa tak nyaman di daerah dada, menimbulkan nyeri punggung, dan penyakit lainnya. Mengenakan bra dengan ukuran yang tepat dapat menjadi salah satu kunci penyelamat dari cedera tulang belakang. Oleh karena itu, catat dalam agenda Anda, minimal setiap dua tahun Anda wajib mengukur tubuh untuk mendapatkan ukuran bra yang tepat.
Stres
Jika Anda merasa sakit di bagian tengkuk, biasanya ada unsur emosional di baliknya. Saat Anda stres, otot-otot tengkuk Anda menjadi tegang. Ketegangan inilah yang mencengkeram pembuluh darah yang sedang melalui otot-otot tengkuk. Akibatnya, tengkuk menjadi sakit atau nyeri. Saat Anda sedang stres atau banyak pikiran, cobalah menghela dan mengembuskan napas panjang beberapa kali. Tindakan ini membantu mengurangi ketegangan pikiran yang membuat otot tegang. Atau pergilah ke suatu tempat di mana Anda bisa bernapas lebih dalam dan meregangkan otot dengan lebih bebas.
Salah kasur
Salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan tulang belakang adalah kasur yang mampu menopang tubuh secara proporsional sehingga tulang belakang dapat beristirahat dalam posisi alami. Sebab, selama otot relaks saat tidur, kasur harus dapat menopang persendian dan ligamen tulang belakang dengan baik. Kasur yang terlalu lembut tidak disarankan, karena otot-otot tidak bisa menyangga tubuh dengan baik, khususnya di bagian lengkungan tulang belakang, sehingga bisa mengakibatkan nyeri punggung. Saat bangun tidur, bukannya segar, Anda justru merasa kelelahan karena tulang punggung jadi melengkung mengikuti kasur. Alas tidur yang padat justru baik untuk kesehatan tulang pinggang, meskipun awalnya tubuh terasa pegal saat bangun di pagi hari, sebab tubuh dipaksa untuk selalu berada dalam posisi anatomis.
Posisi duduk melorot
Posisi slouching atau duduk melorot pasti akrab dengan keseharian kita, terutama saat pulang kantor. Rasanya begitu nyaman saat kita memelorotkan tubuh di sofa yang empuk. Namun, pada posisi slouching, punggung tidak bersandar pada punggung kursi secara sempurna, melainkan hanya mengandalkan punggung bagian atas dan tengkuk. Akibatnya, ruas tulang belakang dan otot-otot di kedua bagian tubuh yang seharusnya berada dalam kondisi relaks, terpaksa harus bekerja ekstra untuk menopang tubuh. Tanpa disadari kebiasaan ini menumpuk risiko terjadinya sakit tulang belakang akibat bekerja terlalu keras. Sebaiknya Anda secepatnya menghentikan kebiasaan ini bila masih sayang pada tulang belakang Anda.
Posisi salah di depan komputer
Saatnya belajar untuk duduk secara ergonomis saat bekerja di depan layar komputer. Duduklah dengan posisi bahu sejajar dengan posisi kaki. Bila Anda mengenakan sepatu hak tinggi, pastikan saat duduk kaki Anda tidak sejajar atau tidak lebih tinggi dari pinggang. Pastikan juga saat mengetik, posisi tangan Anda tak bengkok dan mata Anda harus sedikit melihat ke bawah (layar komputer harus sedikit lebih rendah dari pandangan mata). Cek sandaran kursi Anda. Sandaran kursi yang baik seharusnya lebih lebar dari lebar punggung Anda. Dengan posisi ini, risiko sakit tulang belakang bisa diminimalkan.
Kebiasaan buruk
Anda punya kebiasaan memutar leher atau pinggang untuk mengurangi ketegangan otot hingga menimbulkan bunyi meretak? Harus diakui, setelah melakukan gerakan itu, tubuh akan terasa lemas dan nyaman. Namun, kegiatan ini memaksa sendi yang kaku untuk melakukan gerakan ekstrem dan bisa menimbulkan masalah serius. Sebab, bunyi yang timbul itu sebenarnya berasal dari sendi yang dipaksa berputar. Apabila kebiasaan ini terus-menerus diulang, permukaan sendi akan terkelupas dan rusak. Akibatnya, sendi-sendi ini menjadi tidak stabil dan kendor.
Agar posisinya kembali menguat, tubuh membentuk lapisan tulang tambahan. Persoalannya, pada tulang belakang menempel jaringan saraf medulla spinalis yang menghubungkan otak dengan bagian tubuh lain. Pembentukan tulang tambahan ini akan membuat saraf terjepit dan mengakibatkan kelumpuhan pada anggota tubuh bagian atas maupun bawah. Posisi tulang punggung yang miring akan mengimpit tulang rusuk yang melindungi organ paru-paru, sehingga bisa mengganggu fungsi pernapasan
Sepatu hak tinggi
Sepatu hak tinggi memang mampu membuat penampilan wanita jadi lebih seksi. Namun, tentunya Anda juga sudah sering diingatkan bahwa mengenakan sepatu hak tinggi dalam waktu yang lama akan menyebabkan nyeri dan kelainan pada tulang kaki, serta membawa bahaya bagi tulang belakang Anda. Sebab, sepatu hak tinggi mendistorsi keselarasan gerak tulang dan menekan saraf tulang belakang. Apalagi bila Anda juga terbiasa membawa tas dengan beban cukup berat di salah satu bahu. Terlihat fashionable dan seksi tak harus mengorbankan kesehatan, kan?
Monika Erika
Konsultan: dr. Mukti Partono, SP.OT dari Rumah Sakit Siaga Raya.